Rabu, 02 Januari 2008

Refleksi Akhir Tahun


Buruk, Penegakan Hukum pada 2007

Jakarta, Kompas - Pelaksanaan penegakan hukum pada tahun 2007 masih buruk. Indikator itu tercermin dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, maupun dalam penegakan hak asasi manusia.

Demikian catatan hukum akhir tahun 2007 yang dilansir Tim Pembela Demokrasi Indonesia (sebagaimana disampaikan anggotanya, Petrus Selestinus, kepada Kompas, Senin (31/12).

Dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, TPDI mencatat, respons positif dari institusi penegak hukum terhadap laporan masyarakat masih minim.

"Hanya sedikit laporan masyarakat yang memperoleh tanggapan, sedangkan sebagian besar lainnya tidak mendapat jawaban tertulis dari instansi yang mendapat laporan itu," kata Petrus.

Ia mengakui, sejumlah laporan masyarakat memang direspons penegak hukum, kemudian diselidiki, bahkan disidik. Akan tetapi, kesan tebang pilih dalam menangani laporan masyarakat itu masih sangat kuat. Tebang pilih itu—yang dikatakan Petrus sebagai penyakit lama di kepolisian dan kejaksaan—ternyata sudah merambah Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam penegakan hak asasi manusia atau HAM, TPDI menilai, pemerintah dan DPR belum sepenuhnya menjalankan fungsi, peran, dan tanggung jawabnya secara maksimal. Hal itu terutama menyangkut kepentingan korban penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM masa lalu. Padahal, pelanggaran HAM berat merupakan kejahatan luar biasa yang tidak bisa diselesaikan dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana biasa.

TPDI mencatat sejumlah kasus yang mengindikasikan pengabaian penegakan hukum di bidang HAM, antara lain terabaikannya hak asasi korban semburan lumpur di Porong, Sidoarjo di bidang sosial dan ekonomi. Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban yang seharusnya terbentuk enam bulan lalu sesuai UU No 13 Tahun 2006 ternyata tak kunjung terbentuk.

Semua itu menunjukkan, pola kebijakan penegakan HAM pada pemerintahan saat ini kurang memberikan perlindungan terhadap para korban. Bahkan, komitmen untuk menegakkan perlindungan HAM masih sangat lemah. (IDR)

Tidak ada komentar: